Bukittinggi - kesalahpahaman antara Maswardi dengan pemuda Gulai bancah yang sempat bermuara ke ranah hukum berakhir dengan saling bermaaf-maafan
Dimana sebelumnya Maswardi seorang ASN yang bertugas di Perpustakaan Bung hatta dan Kearsipan yang di duga telah melakukan perbuatan tidak senonoh dengan sesorang perempuan di rumahnya di daerah gulai bancah, mendapat informasi tersebut spontan pemuda gulai bancah tidak terima, dan berakhir dengan penganiayaan yang di Terima oleh Masrizal
Juga diketahui dalam pemberitaan dimedia, Beberapa kronologis kejadian dan pertentangan sempat mewarnai kesalah pahaman beberapa waktu lalu, hingga mengakibatkan Maswardi mengalami pemukulan dan pengusiran hingga caci maki di 2 (dia)tempat berbeda (Paninggiran Ateh, Palupuh Agam dan kelurahan Kubu Gulai Bancah Bukittinggi.
Baca juga:
OKP Ancam Bunuh Wartawan
|
Tidak Terima di aniaya oleh oknum pemuda gulai bancah, pada tanggal 30 Desember 2023 maswardi membuat laporan kepolisi dengan tuduhan penganiayaan secara bersama-sama sesuai dengan pasal 170 (1) KUHP
Mendapat kabar adanya kisruh yang terjadi di kampuang halamannya, Salah seorang tokoh masyarakat Gulai Bancah yang juga anggota DPRD Bukittinggi Yontrimansyah pada saat itu sedang berada di luar kita mencoba menyelesaikan permasalahan yang terjadi tersebut dengan menghadirkan kedua belah pihak baik maswardi dan pemuda
pada hari Sabtu (20/1/24) bertempat di mushola Al-huda Maswardi dihadirkan bersama istri dan di dampingi Kuasa Hukumnya Mardi Wardi SH, pertemuan juga dihadiri oleh tokoh masyarakat ninik mamak, kaum ibuk-ibuk, lurah kubu gulai bancah, bhabinkamtibmas, babinsa, serta ketua pemuda gulai bancah
Dalam pertemuan tersebut maswardi di beri kesempatan untuk menjelaskan seluruh kronologi kejadian sebenarnya yang di dengarkan oleh seluruh pengunjung yang hadir pada malam itu
Maswardi juga menjelaskan bahwa sebenarnya ada isu yang yang sengaja di hembuskan untuk menjatuhkan dia sebagai PNS
Maswardi juga memaparkan awal perkenalannya dengan Mimi yang kini telah menjadi istrinya, melalui media sosial FaceBook (FB)tanggal 16 Oktober 2023, dan dalam beberapa kali percakapan di sosmed dilanjutkan dengan pertemuan tatap muka dan akhirnya mereka melangsungkan pernikahan secara siri dengan alsan untuk menghindari perbuatan zina .
"Saya mendengar Isu ada beredar video video bahwa saya menikah di bulan September atau Oktober 2023, padahal kami menikah di tanggal 12 November 2023, dan pada saat pernikahan istri saya Mimi Suarni telah berpisah dengan mantan suaminya sekitar bulan Juli 2023, " terang Maswardi lagi.
Setelah mendengarkan penjelasan dari Maswardi masyarakat Kelurahan Kubu Gulai Bancah melakukan musyawarah dan telah ada kata sepakat antara Maswardi dengan masyarakat serta pemuda Kelurahan Kubu Gulai Bancah berakhir dengan saling ma'af memaafkan
"Kami atas nama masyarakat Gulai Bancah meminta maaf atas kesalah pahaman kasus yang menimpa saudara Maswardi yang juga warga asli Gulai Bancah Kota Bukittinggi, dengan terjadinya kasus ini jadi pelajaran bagi kita semua mari kita menyelesaikan bersama sama, " ujar Yontrimansyah anggota DPRD kota Bukittinggi.
Lanjut dikatakannya, kedepannya jangan kita mau diadu domba kita tela'ah dulu apa permasalahnya
Salah satu perwakilan Ninik Mamak juga menyampaikan permintaan maaf kepada Maswardi dan istrinya karena miskomunikasi saat itu hingga terjadi pertengkaran dan pengusiran kepada Maswardi.
"Kami minta maaf atas keteledoran ini , kalau tidak ada yang mengerti, dan hanya mendengar dari Isyu yang berkembang dan untuk hari ini Bapak Maswardi adalah tetap warga kami masyarakat Kubu Gulai Bancah kota Bukittinggi, " tukasnya.
Ditambahkannya, dan kita harap sebagai wakil dari masyarakat kita meminta maaf kita mengharapkan ada sumbangsih dan fikiran dari Maswardi, karena sudah banyak juga bantuan dari Maswardi, kita harus ikhlas.
Anggota DPRD kota Bukittinggi Yontrimansyah juga menyampaikan, apa yang terjadi kita lupakan dan selesaikan yang baik, untuk kedepannya jangan terulang kembali.
"Kepada pak Maswardi, kami mohonkan pemberitahuan maaf orang kampung apa yang terjadi karena ada sebab akibat, apa yang terjadi jangan diingat, cukup jadi pembelajaran. Bagaimana untuk penyelesaian yang baik, dan dari rumah Allah ini kita saling bersilaturahmi dan kita bersatu serta saling bermaaf-maafan, " harap Yontrimansyah.
Selanjutnya Lurah Kubu Gulai Bancah menyampaikan, kita hari ini mencari penyelesaian, semua sudah kita dengar mana yang salah dan benar
"Kami mengucapkan terimakasih Bapak Maswardi dengan penjelasan dan keterangan yang disampaikan secara jujur di rumah Allah, dan kedepannya kita saling bertukar fikiran untuk memajukan kampung kita bersama-sama.Alhamdulillah dengan keterangan dari Maswardi (Edi) hari ini masyarakat saling memahami, dan saling bermaaf-maafan, " tutur Lurah Indra Sukma.
Hal senada juga disampaikan, dari perwakilan Pemuda meminta maaf dan kita mengharapkan buah fikiran bapak Maswardi, orang Gulai Bancah sudah ingin mengadakan damai
"Kami masih butuh buah fikiran untuk membantu Kelurahan Kubu Gulai Bancah, mohon maaf kami dapat informasi yang salah, dan kami sudah menyelesaikan di rumah Allah, " pungkas perwakilan dari pemuda Kelurahan Kubu Gulai Bancah kota Bukittinggi
Diakhir pertemuan Maswardi berserta masyarakat yang hadir pada malam itu saling berjabat tangan, dan saling bermaaf-maafan, ini adalah suatu pembelajaran dimasa yang akan datang, seperti kata pepatah Alam Takambang jadi Guru.
Segala permasalahan yang lalu , merupakan momen yang sudah terlewat dan tidak perlu selalu diingat. Tengok sebentar saja ke masa lalu, hanya untuk membuatnya sebagai pelajaran agar tidak salah langkah pada masa kini dan masa depan
(LindaFang).