Bukittinggi--Relawan DPP yang tergabung dalam Rumah Gadang bertolak ke Jakarta guna mengikuti acara pisah sambut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dimana titik kumpul berangkat dari Kantor Rumah Gadang dijalan By Pass Aur Kuning Bukittinggi pada Jum'at (14/10).
Saat keberangkatan rombongan relawan Anies dilepas oleh Ketum Sumatera-Barat H.Idris Sanur dan pengurus DPP Rumah Gadang.
Baca juga:
Alex Wibisono: Gerindra dalam Turbulensi
|
Seperti kita ketahui pada hari Minggu 16 Oktober 2022, masa bakti Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta selesai. Lima tahun Anies telah bekerja dan menuntaskan tugasnya di Jakarta.
Alhamdulillah dari hasil survey sekitar 70 persen lebih warga DKI puas. Ini hasil survei, dan lihatlah perubahannya. Data perubahan itu anda bisa googling dan cek di media. Gunakan kaca mata objektif untuk melihatnya. Supaya anda tidak terkontaminasi oleh friksi politik.
2 hari lagi Anies Baswedan akan undur diri dan pamit, Pagi sekitar jam 09.00 Tanggal 16 Oktober 2022 disiapkan panggung di depan kantor Balai Kota DKI Jakarta di Jalan Medan Merdeka Selatan untuk Anies "Pidato Pamitan".
Prediksinya para relawan dari akan membanjiri halaman Balai Kota DKI Jakarta. Diperkirakan akan hadir puluhan hingga ratusan ribu relawan dari berbagai daerah termasuk Sumatera-Barat
Relawan akan hadir dan menyaksikan pidato terakhir Anies sebagai Gubernur DKI. Pidato ucapan terima kasih kepada para pihak dan seluruh warga DKI yang ikut ambil peran dan berkolaborasi membangun Ibu Kota Jakarta.
Info yang ramai dibicarakan orang, tidak hanya warga DKI atau Jabodetabek yang hadir di Balai Kota. Para pendukung Anies dari berbagai daerah juga kabarnya akan ikut hadir. Mereka akan naik bus, kereta dan sebagian naik pesawat tak terkecuali relawan dari DPP Rumah Gadang yang selalu aktif menyuarakan kepiawaian Anies Baswedan.
"Kami dari relawan rumah gadang akan selalu menyuarakan dan kami akan memperjuangkan sampai titik darah terakhir untuk Anis jadi presiden 2024-2029, " tegas Ketum Relawan Rumah Gadang Bukittinggi Sumatera-Barat.
Pamitan Anies bukan pamitan untuk purna bakti dan istirahat. Tidak! Tapi ini pamitan untuk bekerja dan berbakti kembali kepada Ibu Pertiwi. Ini pemitan dari satu tugas untuk menerima tugas berikutnya. Tugas yang lebih besar dari sebelumnya. Yaitu tugas mulia menjadi "Presiden Republik Indonesia, "
Anies, Indonesia memanggilmu untuk menjadi Presiden. Teriakan ini yamg kemungkinan akan menggema di pendopo dan gang sempit rumah Anies di Lebak Bulus tersebut.